Dorong Ekraf, Gebyar Bonsai Jadi Rangkaian Hari Jadi Sragen 277


admin | 28 April 2023 | 706

SRAGEN - Menjadi rutinitas pecinta Bonsai, setiap tahun turut mengisi rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Sragen dengan menggelar festival tanaman bonsai. Kegiatan yang berlangsung di Alun - Alun Sasono Langen Putro Sragen.

Selain ikut berpartisipasi mengisi hari jadi, kegiatan itu juga bertujuan untuk mendukung program ekonomi kreatif. Seperti diketahui, dengan kreatifitas yang dimiliki para pecinta bonsai. Pohon bonsai yang kecil pun bisa bernilai sangat ekonomis, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.

Penilaian oleh tim juri dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) pada Senin (1/5/2023), setelahnya Pameran akan dibuka oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan terbuka untuk umum pada mulai Jumat (5/5/2023) mendatang.

Ketua Pelaksana Kontes Bonsai PPBI Cabang Sragen, Heru Kustiawan menyampaikan penerimaan bonsai peserta pameran sudah dilayani mulai 29-30 April 2023 besok.

"Peserta yang datang berapa belum tahu. Kami manargetkan pesertanya bisa sampai 700 peserta untuk semua kelas karena banyak barengan. Peserta yang akan kirim barang sudah banyak yang memberitahu, seperti dari Bekasi, Jakarta, Bandung, Jogja, Purworejo, Kendal, Semarang, Jepara, dan Demak," jelas Heru saat ditemui Diskominfo Sragen, Jumat (28/4/2023).

Ia memprediksi kemungkinan peserta kontes bonsai tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun 2022 lalu.

"Sekitar 400 an peserta untuk arena disiapkan sampai 900 pohon besar dan kecil. Kalau realisasinya,

biasanya bisa menampung sampai 700 pohon," katanya.

Dia menambahkan penataan bonsai itu sesuai keindahan, dan tiap kelas nanti dipisahkan. Peserta nanti dibagi menjadi empat kelas, yakni kelas prospek (pemula), pratama, madya, dan utama. Pendaftaran kontes sesuai kelasnya, yakni Rp100.00-Rp350.000 per bonsai.

"Konsepnya sama persis kontes tahun lalu. Kontes itu keuntungannya bisa silaturahmi dan kalau juara bisa meningkatkan harga jual. Harganya bisa berlipat-lipat. Ini ada bonsai yang mau ikut dengan harga Rp1 miliar-Rp2 miliar," ujarnya.

Sedangkan kriteria penilaian dalam kontes bonsai yaitu, mulai dari kesehatan, kesan pertama, karakter, arah gerak, dimensi, dan proporsi. Semua penilain itu dari akar batang cabang, anak cabang sampai cucu, anak ranting, hingga daunnya.

"Bonsai dinilai dari arah pergerakannya, mulai dari akar hingga ujung batang dengan fokus penilaian di bagian akar dan batang. Bonsai akan dinilai melalui tiga poin yakni gaya, karakter, dan alur gerak. Poin gaya adalah penilaian Bonsai menurut gaya yang diusung. Dipoin ini juri akan menilai konsistensi dan keteraturan gaya yang diangkat," paparnya.

Untuk karakter, menonjolkan kekuatan dari jenis tanaman yang dibuat bonsai, misalnya dari ketuaan batang. Penilaiannya dari karakter atau watak yang berbeda di setiap jenis yang terlihat dari ciri anatominya.

Konsentrasi penilaian anatomi terdiri dari kelengkapan penampakan cabang, ranting, dan daun Bonsai ketika memasuki masa bayi, remaja, dan tua. Selanjutnya adalah keseimbangan anatomi Bonsai. Bonsai dengan umur tua akan memiliki nilai tinggi jika berukuran proporsional.

Artinya, jika cabang tak terlalu kecil dibandingkan batang, maka indikator seimbang sudah dimiliki oleh Bonsai tersebut. Selanjutnya adalah poin dimensi. Poin dimensi ini menggambarkan ukuran ruang dari Bonsai tersebut.

 

Penulis : Miyos_Diskominfo

Editor : Yuli_Diskominfo

Berita Terbaru

Top