Satu Bus Sekolah Dishub Sragen Siap Antar Jemput Siswa Di 15 Sekolah
admin | 26 Juni 2023 | 1641
SRAGEN - Kabar gembira bagi para siswa sekolah di Kabupaten Sragen, sebab Dinas Perhubungan (Dishub) telah meluncurkan satu bus sekolah, pada Senin (26/6/2023), di halaman Kantor Dishub Sragen.
Satu bus sekolah yang dilaunching oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati itu akan melayani rute dari Sambungmacan hingga Sragen kota.
Setidaknya ada 15 sekolah, mulai SD, SMP atau sederajat, hingga SMA/SMK, masuk dalam trayek bus sekolah itu yang rencana akan beroperasi pada hari pertama siswa masuk sekolah tahun ajaran baru, yakni 17 Juli 2023 mendatang.
15 sekolah itu mulai dari, SMK Kosgoro Ngrampal, SMPN 1 Ngrampal di Pilangsari, SMAN 1 Sragen, SDN 3 Nglorog, SMKN 1 Sragen, SMPN 2 Sragen, SMP Muhammadiyah 1 Sragen, SMPN 1 Sragen,
SMPN 4 Sragen (turun di Alun-alun Sragen), SMPN 5 Sragen (turun di minimarket Alfamidi), SMAN 3 Sragen, SMKN 2 Sragen, SMPN 6 Sragen, SMAN 2 Sragen (turun di simpang 3 Manding) hingga MTsN 5 Sragen.
Kepala Dishub Sragen, Catur Sarjanto, mengatakan bus sekolah itu disediakan untuk memastikan keselamatan para siswa yang bersekolah. Selain itu penyediaan bus sekolah ini juga sekaligus untuk mewujudkan Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat utama.
"Pemberangkatan bus sekolah dari Tunjungan mulai pukul 06.00 WIB dan pelayanan selesai maksimal pukul 07.00 WIB. Untuk pelayanan pulang sekolah, jelas dia, juga dilakukan dengan rute sebaliknya," terangnya.
Ia menambahkan, dirinya sudah melakukan survei lapangan untuk mengetahui domisili anak-anak sekolah. Khusus siswa SMA, SMK, dan sekolah swasta banyak yang tinggal di luar zonasi, sehingga keberadaan bus sekolah ini bisa menjadi solusi dari persoalan sarana transportasi mereka untuk pergi dan pulang sekolah.
"Bus sekolah ini menjamin keselamatan para siswa. Kalau ini sukses, ada sinyal dari Bupati untuk memanfaatkan satu bus milik Pemkab. Kalau ada bus tambahan nanti bisa dibuatkan rute dari barat," jelasnya.
Pihaknya mengaku juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengadaan bus sekolah ini.
"Alhamdulillah, kabar baiknya, mereka memberi lampu hijau untuk memberikan bantuan dua unit bus pada 2024 mendatang. Intinya, Dishub menerima masukan dari masyarakat soal rute. Kami berupaya layanan bus sekolah bisa menyesuaikan kebutuhan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Yuni menilai keberadaan bus sekolah bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang tinggi dimana kebanyakan korbannya dari kalangan anak-anak sekolah. Ia mengakui banyak pelajar yang naik motor tanpa memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Meski pun kini diberlakukan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik, masih ada siswa yang jarak antara sekolah dengan rumah tidak dekat. Sehingga mereka memerlukan kendaraan.
Untuk itu Ia berencana akan menghibahkan satu bus milik Pemkab Sragen yang bisa dijadikan bus sekolah.
"Dengan tambahan bus dari Pemkab maka ada dua bus sekolah nanti. Ini menjadi solusi bagi anak-anak supaya tidak naik motor. Untuk rute bus yang kedua biar dikaji Dishub," pungkasnya.
Penulis : Miyos _Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo