Wujudkan Layanan Mudah Dan Cepat, RSUD Sukowati Tangen Launching SIPENDI
admin | 11 September 2023 | 636
SRAGEN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukowati Tangen, Kabupaten Sragen terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Meskipun baru berumur muda, RSUD Tangen sudah terakreditasi paripurna bintang lima.
Setelah meluncurkan inovasi Mapak (Mapak Warga Sakit Sukowati), kini RSUD Sukowati Tangen, Kabupaten Sragen, launching SIPENDI (Sistem Pelayanan Digitalisasi Terintegrasi), Jumat (8/9/2023) yang berlangsung di Aula RSUD Sukowati Tangen.
Secara simbolis Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, dr. Hargiyanto melaunching inovasi SIPENDI. Dengan adanya SIPENDI, masyarakat bisa mendapatkan akses layanan dengan lebih cepat, ramah mudah.
Direktur RSUD Sukowati Tangen, dr. Wisnu Retnaningsih sangat berharap RSUD Sukowati Tangen mampu memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat wilayah Singensumonar [Gesi, Tangen, Sukodono, Mondokan, dan Jenar] untuk mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan mudah secara digital.
"Dengan pelayanan digital maka akses masyarakat lebih mudah dan untuk evaluasi pelayanan yang dilakukan manajemen juga lebih mudah, terutama dalam sistem monitoring dan pelaporan lebih tepat," katanya.
Menurutnya tingkat kunjung pasien ke RSUD Tangen setiap bulannya meningkat meski belum sesuai harapan, kunjungan rawat jalan per Agustus 2023 mencapai 430 orang dan rata-rata rujukan yang paling banyak dari Gesi, Tangen, dan Jenar, sebagian dari Sambungmacan dan Ngrampal.
"Untuk kunjungan di IGD sebanyak 290 orang 10 pasien per hari. Untuk pasien rawat inap sebanyak 108 orang. Di antara pasien rawat inap itu ada yang merupakan pasien umum. Instalasi medis untuk ruang ICU masih dalam penyempurnaan Untuk pelayanan dokter kandungan belum disetujui masuk dalam layanan pasien BPJS sehingga masih masuk pasien umum," imbuh dr. Wisnu.
Sementara Sekda, dr. Hargiyanto mengapresiasi okupansi RSUD Tangen yang telah mencapai 30% meski usianya masih tergolong muda.
"RSUD Sukowati Tangen ini juga sudah ada BPJS. RS negeri tanpa BPJS sulit. Untuk meningkatkan kunjungan seharusnya menambah dokter spesialis. Sekarang baru punya empat dokter spesialis, itu harus ditambah. Kalau dokter spesialis tidak banyak ya pasiennya tidak akan mungkin banyak," katanya.
Sekda berharap dengan integrasi pelayanan digital ini, maka akses masyarakat lebih mudah dan evaluasi pelayanan yang dilakukan manajemen juga lebih mudah, terutama dalam sistem monitoring dan pelaporan lebih akurat.
Penulis : Miyos_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo