Image Not Available

PEMUDA INSPIRATIF : MANFAATKAN KAIN PERCA, RIMA ANOMSARI ADAKAN PELATIHAN KE DESA - DESA


admin | 15 Nopember 2019 | 20702

SRAGEN - Kerajinan tangan adalah kegiatan seni yang menitikberatkan pada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku di lingkungan sekitar menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai tetapi juga bernilai estetis.

Apakah kamu tahu mengenai kain perca? Kain perca merupakan kain sisa-sisa pembuatan pakaian. Jika kamu ke pabrik garmen atau penjahit, kamu akan melihat potongan-potongan kain kecil-kecil sisa dari pembuatan pakaian. Potongan-potongan kain tersebut dinamakan kain perca. Bagi perusahaan besar maupun penjahit, kain perca termasuk limbah dan harus dibuang. Karena memang jumlahnya sangat banyak dan terlalu menyita waktu untuk mengurus kain perca tersebut. Oleh karena itu, perusahaan garmen atau penjahit lebih cenderung untuk membuang sisa-sisa kain tersebut. Kain perca tersebut bisa dijadikan kerajinan dimana kerajinan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi. Biasanya, kerajinan yang dibuat berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti taplak, tutup kulkas, tutup televisi, hingga korden. Hasil dari memanfaatkan kain perca tersebut juga tidak kalah bagus dengan barang-barang yang dibuat dengan kain mahal. Justru membuat barang dengan kain perca ini memiliki nilai plus, yaitu memiliki nilai seni yang tinggi.

Kerajinan tangan dengan memanfaatkan kain perca juga dilakukan Rima Anomsari Setya Wardhani (40) sejak kuliah, dan mulai ditekuni di tahun 2012. Bukan hanya menghasilkan karya Ibu Rima juga membagikan ilmunya ke desa-desa dengan mengadakan pelatihan atau workshop bekerja sama dengan dinas-dinas yang ada di Kabupaten Sragen. “Kalau aku lebih ke pemberdayaan perempuan melalui kerajinan kain perca”, jelasnya.

Dengan menggunakan nama Ima Craft sebagai brand, Ibu Rima bisa menciptakan berbagai karya antara lain gantungan kunci, dompet, tas, sarung bantal, hiasan rumah dan masih banyak lagi. Kisaran harga karya Ima Craft ini dijual mulai dari Rp.15.000 sampai jutaan rupiah, Hasil keterampilan tangan Ibu Rima pun sudah sampai Singapura dan Malaysia.

Harapan Ibu Rima untuk kedepannya adalah semoga lebih banyak wanita yang mandiri, dan semoga Pemerintah Kabupaten Sragen lebih care dengan kerajinan lokal.

“Selalu belajar kreatif, dan jangan suka berada di zona nyaman, selalu tantang dirimu dengan hal-hal baru”, pesan Ibu Rima kepada pemuda Sragen.

Lainnya

Top