Kendalikan Inflasi, Bupati Yuni Ajak Masyarakat Tanam Cabai


admin | 03 Juli 2024 | 81

SRAGEN – Di lahan seluas 2300 meter milik Gapoktan Guyub Rukun, Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi PLH Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen Tugiyono melaksanakan panen Cabai Merah melalui klaster binaan Bank Indonesia di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Sragen Rabu (3/7/2024) dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Usai memanen cabai, Bupati, PLH Sekda Sragen dan sejumlah Kepala OPD Kabupaten Sragen berkesempatan membeli cabai. Bahkan Bupati yang memang hobi makan pedas itu pun memborong cabai hingga 50 kg.  

“Alhamdullilah panen cabe hasilnya bagus dan saya mengajak teman-teman Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa untuk membeli cabe. Tadi Ibu juga membeli 50 kilogram yang sengaja dibeli dengan harga Rp 20 ribu/kg. Permintaan cabai sangat tinggi karena banyak orang punya kerja sebelum Suro sehingga harganya menjadi mahal. Harga dipasaran mencapai sekitar Rp 15 ribu.”terangnya.

Dia menegaskan sebagai bentuk dukungan dalam mengendalikan inflasi, dirinya mengajak masyarakat untuk menanam cabai. Karena menurutnya cabai sendiri merupakan salah satu penyumbang inflasi

 “Yang bisa kita lakukan dalam pengendalian inflasi adalah dengan gerakan menanam cabai di pekarangan masing-masing. Pekarangan kita yang terbengkalai yang tidak produktif bisa ditanami cabai. Kita mulai di Kecamatan Kedawung, bibit akan kita kirim. Dengan perjanjian pohon cabe harus dirawat.”ujarnya.

Ia berharap kerjasama dengan Bank Indonesia terus berkelanjutan tidak hanya pendampingan cabe merah namun juga produksi pangan yang lain seperti bawang merah dan beras. Dengan begitu masyarakat bisa mandiri dan mendukung stabilisasi harga dipasaran.

Sementara Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bimala mengatakan angka Inflasi Year on Year di Surakarta pada Bulan Juni lebih tinggi dari inflasi Jawa Tengah, inflasi Jawa dan inflasi Nasional yaitu 2,5%.

Setelah dilakukan penelitian lebih dalam, laju inflasi Surakarta berasal dari cabai. Apalagi bulan-bulan seperti saat ini disinyalir banyaknya permintaan cabai untuk kebutuhan masyarakat.

Dikatakannya, klaster Bank Indonesia adalah klaster yang fokus memproduksi pangan strategis seperti beras, cabe, dan bawang merah. Sinergi yang dilakukan Bank Indonesia di Kabupaten Sragen adalah dengan memberikan pendampingan kepada petani dalam hal budidaya cabai di area seluas 2300 meter.

Kolaborasi klaster Bank Indonesia dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen telah dimulai sejak tahun 2021 yang menggandeng Gapoktan Guyub Rukun Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung. Dengan meningkatnya produksi cabai diharapkan ketersediaan pangan masyarakat tercukupi.

Dalam kesempatan ini pihaknya menyerahkan bantuan berupa angkutan panen motor roda tiga. Setelah sebelumnya pihaknya juga memberikan bantuan senilai Rp 30 juta berupa hand sprayer, cultivator, pompa air dan insect net.

“Awalnya yang kami lakukan adalah penguatan kelembagaan dengan meningkatkan manajemen dalam usahanya. Kemudian kami memberikan pelatihan pembuatan pupuk semi organik (pupuk komposti) dari nabati yang tidak menggunakan pupuk pestisida kimia. Selanjutnya kami membuat demplot yang menggunakan  insect net (sungkup) dengan sprayer untuk menyirami tanamannya.”ungkapnya.

Rencana berikutnya lanjut Bimala, dengan sinergi tersebut pihaknya akan melakukan pembinaan bersama kelompok petani di Gemolong dengan komoditas beras.

 

Penulis  : Mira_Diskominfo

Editor    : Yuli_Diskomifo

Berita Terbaru

Top