Makna Ukiran Kursi Kerja Kayu Bupati Sigit : Sebagai Pengeling Kekuasaan dari Rakyat
admin | 03 Maret 2025 | 77
SRAGEN - Ada yang menarik perhatian di hari pertama Bupati Sragen, Sigit Pamungkas berkantor di Kantor Terpadu Pemda Sragen, Senin (3/3/2025).
Usai memimpin apel perdananya, Bupati Sigit langsung menuju ruang kerjanya di lantai 2 didampingi Wakil Bupati Sragen, Suroto, Sekda, Hargiyanto, dan jajaran asisten Sekda.
Hal pertama yang dilakukannya adalah meminta agar kursi empuk berbahan busa yang telah disiapkan di balik meja kerjanya untuk dipinggirkan dan diganti dengan kursi berbahan dasar kayu.
Uniknya, kursi kayu berwarna coklat itu terdapat tulisan 'Rakyat' dibagian atasnya, baik sisi depan maupun belakang.
Selain itu, kursi yang dibuat oleh perajin di Sragen tersebut terdapat ukiran tulisan ‘RAKYAT’, pada sisi depan terdapat ukiran gambar petani yang membajak sawah menggunakan sapi, sementara sisi belakang ukuran gambar angkringan hingga dapur di rumah jawa (pawon).
"Kursi ini kursi rakyat, kita lahir dari rakyat untuk mengemban cita-cita rakyat, ingat apa yang menjadi masalah rakyat dan kita punya tanggungjawab untuk memberikan solusi," ujarnya menjelaskan.
Sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat, lanjut Bupati Sigit memiliki kewajiban memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat. Ia mengungkapkan kursi ini semacam pengingat-ingat bahwa kekuasaan ini adalah kekuasaan rakyat; birokrasi ini adalah birokrasi rakyat; dan pemerintahan ini adalah pemerintahan rakyat. Dia berkomitmen untuk memperjuangkan, mendedikasikan diri untuk rakyat.
"Sebagai pengeling (pengingat) kekuasaan ini dari rakyat, maka harus memperjuangkan mendedikasikan diri sebaik-baiknya dengan rakyat," lanjut dia.
Terkait hasil retret di Magelang, Bupati Sigit menyampaikan akan ada sinergitas yang menuntut daerah untuk tersambung dengan pusat lewat program-program nasional. Dalam retret itu pula Sigit ingat komitmennya untuk menjadi pelayan rakyat sebaik-baiknya.
Penulis ; Miyos_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo