2.100 Bibit Tanaman Petai Dibagikan untuk Dongkrak Pendapatan Masyarakat


admin | 06 Februari 2024 | 231

SRAGEN - Sebanyak 2.100 bibit tanaman petai dibagikan untuk tujuh desa di 7 Kecamatan yang berada di wilayah utara Kabupaten Sragen.

Tujuh desa itu, diantaranya Desa Doyong (Miri), Cepoko (Sumberlawang), Trombol (Mondokan), Juwok (Sukodono), Gesi (Gesi), Denanyar (Tangen) dan Kandangsapi (Jenar).

Penyerahan bantuan bibit tanaman petai dari BPR BKK Karangmalang itu diserahkan langsung oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Direktur Utama PT BPR BKK Karangmalang, Raji , Selasa (6/2/2024).

Dari 2.100 bibit petai, masing - masing desa menerima 300 bibit yang dibagikan untuk 100 warga. Sehingga masing - masing orang mendapatkan 3 bibit. Selain bibit petai, PT BPR BKK Karangmalang juga menyerahkan bantuan berupa pupuk kompos.

Dalam kesempatannya, Bupati Yuni menyampaikan sengaja dilakukan untuk memperdayakan lahan - lahan pekarangan yang masih kosong untuk dimanfaatkan menjadi lahan yang produktif.

Bupati mengaku alasan memilih tanaman petai untuk dibagikan kepada warganya karena dalam waktu 4-5 tahun kedepan, pohon petai ini sudah berbuah dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat.

"Karena petai termasuk salah satu tanaman khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang mengkonsumsi petai sebagai topping masakan, lalapan atau menggunakannya sebagai bahan baku masakan sehari-hari. Sehingga mempunyai nilai jual yang cukup tinggi," jelas Bupati.

Selain itu, bibit pohon petai yang dibagikan kepada warga itu diharapkan Bupati bisa menjadi salah satu ikon baru Kabupaten Sragen.

"Jadi, Sragen selama ini dikenal sebagai lumbung padi di Jateng, semoga nanti bisa tambah lagi menjadi salah satu penghasil petai berkualitas tinggi," harapnya.

Berlatar belakang sebagai dokter, Bupati Yuni menjelaskan biji petai memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Antara lain vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Meski banyak kandungan gizinya, Ia mengingatkan agar tak mengkonsumsi petai secara berlebihan.

"Biji petai banyak kandungan gizinya yang bagus untuk tubuh kita. Tapi, kalau dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan asam urat karena didalam biji petai ada kandungan zat purin," lanjut Bupati.

Melihat manfaat petai untuk kesehatan serta memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, Bupati berharap bibit petai yang Ia serahkan itu dirawat dengan baik. Karena sebagai salah satu upaya untuk menjadikan budidaya tanaman petai sebagai peluang bisnis.

Sementara Direktur Utama PT. BPR BKK Karangmalang, Raji menyampaikan 3-4 tahun bisa panen. Selanjutnya bantuan ini bisa memberi manfaat ekonomi. Pihaknya menyediakan 2100 bibit untuk masyarakat.

Berita Terbaru

Top