Tasyakuran Jamaah Haji 1446 H, Bupati Dorong Jamaah Tebar Manfaat
admin | 08 Juli 2025 | 24
SRAGEN-Suasana penuh semangat dan kebahagiaan menyelimuti Tasyakuran Jamaah Haji Kabupaten Sragen Tahun 1446 Hijriyah / 2025 Masehi yang digelar Selasa (8/7/2025) di Pendopo Sumonegaran, Rumah Dinas Bupati Sragen.
Acara ini menjadi ajang syukur bersama atas kelancaran pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Sragen H. Sigit Pamungkas, jajaran Forkopimda, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Sragen H. Ihsan Muhadi.
Dalam laporannya, H. Ihsan menyampaikan bahwa total 888 jamaah haji asal Sragen telah diberangkatkan dalam beberapa kloter. Seluruh jamaah telah kembali ke tanah air dengan selamat, kecuali tiga orang yang batal berangkat karena kendala kesehatan, dan tiga jamaah yang wafat di tanah suci dan di tanah air.
“Kementerian Agama berharap seluruh jamaah haji yang telah kembali ke tanah air dapat terus menjaga semangat dan spirit ibadah hajinya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Bupati Sragen H. Sigit Pamungkas menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada para jamaah. Ia mengajak seluruh haji dan hajjah untuk terus menebarkan semangat positif, membaur dengan masyarakat, dan menjadi contoh dalam kehidupan sosial.
“Sepulang haji jangan malah membuat jarak, tapi justru jadi motor penggerak kebaikan di lingkungan masing-masing. Kehadiran panjenengan semua semoga membawa berkah untuk Kabupaten Sragen,” ungkap Bupati Sigit.
Beliau juga berbagi pengalamannya saat berhaji, yang membuatnya semakin memahami perjuangan para jamaah. Ia menegaskan bahwa gelar “Haji” di depan nama adalah bentuk penghargaan atas proses panjang dan penuh kesabaran.
Di sela acara, saat salah satu jamaah, Bapak Nyono, berbagi kesan perjalanan haji bersama Bupati Sigit. Ia mengungkapkan bahwa dirinya adalah teman sekamar Bupati saat di Tanah Suci, dan merupakan yang paling senior di antara tiga teman sekamar lainnya.
“Pak Sigit itu orangnya aktif sekali. Kami biasanya sudah kembali ke kamar jam 9 malam, tapi beliau baru masuk kamar jam 11 malam .”ungkapnya sambil tersenyum.
Menariknya, Pak Nyono sempat membawa tongkat dari rumah karena masalah kesehatan. Namun, semangatnya yang luar biasa selama berhaji membuat tongkat itu tidak pernah digunakan.
Penulis : Salmalia_Diskominfo
Editor : Yuli_Disominfo