Keren! Desa Kaliwedi Masuk Nominasi Penilaian Lomba Inovasi Ketahanan Pangan tingkat Nasional
admin | 05 Juli 2025 | 423
SRAGEN - Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Usai dinyatakan menjadi peringkat pertama Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025, kini desa yang dipimpin Kepala Desa, Daryono tersebut masuk dalam finalis Lomba Inovasi Ketahanan Pangan tingkat Nasional kategori Desa.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kemandirian desa di Kabupaten Sragen terus bertumbuh dan mampu bersaing secara nasional.
Untuk menuju tahapan selanjutnya, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PPDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KemendesPDTT), F.X. Nugroho Setijo Nagoro, M.Si datang langsung ke Desa Kaliwedi dalam rangka melaksanakan klarifikasi lapangan yakni peninjauan ke lokasi dan wawancara dengan masyarakat dan stake holder (pemangku kepentingan) terkait, pada Sabtu (5/7/2025).
Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Wakil Bupati Sragen, Suroto didampingi Sekda, Hargiyanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Pudji Atmoko, dan Kepala Desa Kaliwedi, Daryono di Pendopo BUMDes Karya Mandiri, Desa Kaliwedi.
Dalam kunjungannya, Dirjen Nugroho ingin memastikan kelayakan Desa Kaliwedi sebagai juara. Beberapa poin yang menjadi fokus perhatian Dirjen antara lain peran petani milenial, penggunaan teknologi internet dalam pertanian, pendekatan inovasi, serta dampak nyata inovasi terhadap pembukaan lapangan kerja di desa. Dirjen juga menekankan esensi ketahanan pangan yang mencakup kecukupan dan keragaman pangan.
"Kalau presentasi kepala desa sudah layak juara, tapi saya ingin mendalami lebih jauh," ungkapnya.
Dia menyoroti pentingnya solusi atas kebutuhan pangan yang belum terpenuhi dan berharap inovasi di desa dapat berorientasi pada kecukupan lokal. Untuk itu, Ia juga berharap masyarakat desa tidak hanya menjadi penonton atau buruh, melainkan bisa terlibat aktif. Kolaborasi dengan koperasi desa atau koperasi Merah Putih juga diharapkan dapat berkolaborasi dalam inovasi ini.
"Hal ini dapat diperoleh karena merupakan hasil dari kerja keras dari Pemkab Sragen, Kecamatan Gondang, Pemdes Kaliwedi dan pihak terkait lainnya. Kami harap ketika desa beres, kecamatan dan kabupaten juga bisa beres," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Kaliwedi, Daryono, memaparkan perjalanan desanya dari status tertinggal menjadi desa mandiri. Dengan luas lahan pertanian sawah 259 hektar, Desa Kaliwedi yang dulunya memiliki 836 dari 1.300 KK miskin, kini berangsur membaik.
Inovasi dimulai sejak tahun 2016 lalu dengan pembangunan sumur dalam. Saat ini, sudah ada 108 sumur dalam yang mendukung pertanian, sehingga saat desa lain mengalami krisis pangan pada 2022, Kaliwedi justru memiliki ketahanan pangan yang kuat. Bahkan dengan lahan yang ada, produksi beras bisa mencapai 5.439 ton.
"Dulu dari 1300 KK ada 836 KK miskin. Ternyata dalam pengamatan 90 persen bertani," jelas Daryono.
Daryono juga menjelaskan berbagai inovasi lain, termasuk kolaborasi dengan BUMDes dan koperasi untuk mengolah potensi hasil pertanian. Seperti pengembangan domba kualitas super, peternakan ayam petelur terintegrasi dengan kolam lele yang airnya dialirkan ke kebun kelengkeng, serta pengembangan lima greenhouse melon. Desa ini juga memiliki pemancingan nila yang mendukung agrowisata.
Sedangkan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) aktif mendorong pemuda menjadi petani milenial, membuka lapangan kerja baru bagi warga yang sebelumnya memilih merantau. Selain itu, budidaya lumbung pangan lestari juga dilakukan untuk menyerap produk panen warga.
Wakil Bupati Sragen, Suroto mengungkapkan apresiasinya atas semangat membangun yang ditunjukkan Kepala Desa dan masyarakat Desa Kaliwedi. Ia juga memberikan dukungan penuh sekaligus berharap Desa Kaliwedi dapat menjadi percontohan nasional.
Sedangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sragen, Pudji Atmoko, menyambut baik kedatangan Dirjen dan berharap kondisi di lapangan sesuai dengan ekspektasi.
Pudji Atmoko juga melaporkan bahwa Desa Kaliwedi berhasil meraih peringkat satu dalam lomba desa tingkat provinsi Jawa Tengah dan saat ini sedang menyiapkan dokumen pendukung hingga 10 Juli mendatang.
Penulis : Miyos_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo