Angka Kemiskinan Kabupaten Sragen Turun 0,46%, Capaian Tertinggi di Solo Raya


admin | 25 Juli 2024 | 440

SRAGEN - Kabupaten Sragen menjadi salah satu daerah dengan persentase penurunan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Penurunan ini menunjukkan berbagai program penuntasan kemiskinan yang dijalankan menunjukkan hasil.

Penurunan angka kemiskinan itu berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang disampaikan dalam releasenya, pada Selasa, (23/7/2024) di Kantor Bupati Sragen.

Dalam data itu menunjukkan Kabupaten Sragen mengalami penurunan angka kemiskinan paling pesat di Soloraya. Kondisi tersebut tidak lepas dari berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemkab Sragen.

Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan penurunan penduduk miskin sampai 0,46% itu tertinggi di Solo raya. Penurunan 0,46% itu setara dengan 3.970 jiwa terentaskan dari kemiskinan selama setahun terakhir (Maret 2023-Maret 2024).

Angka penurunan kemiskinan di Sragen itu lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebesar 0,30% dan rata-rata penurunan kemiskinan kabupaten/kota di Soloraya di angka 0,22%.

"Penurunan kemiskinan 2024 ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan kemiskinan Sragen tahun lalu yang hanya 0,07%," terang Bupati.

Menurutnya kemiskinan itu adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar atau ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar yang diukur dari pengeluaran.

"Jadi, persentase penduduk miskin tersebut dihitung berdasarkan total penduduk Sragen. Penduduk dikatakan miskin bila memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Sragen Rp453.663 per orang," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Yuni menyampaikan penurunan ini menunjukkan kinerja dan usaha yang dilakukan Pemkab Sragen berhasil. Strategi yang dilakukan mulai dari pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan disertai pengolahan data merupakan sebuah langkah yang efektif.

"Langkah Kongkrit yang sudah dilakukan Kabupaten Sragen seperti program Desa Tumis, membantu untuk RTLH, Jambanisasi, Air Bersih, UEP, bantuan ternak, listrik gratis, beasiswa miskin, PBI. Kemudian Perbaikan jalan dan jembatan khususnya di wilayah kantong kemiskinan," imbuhnya.

Orang nomor satu di Sragen mengatakan Pemkab Sragen terus komitmen dalam mengurangi angka kemiskinan. Diantaranya dengan memberikan Beasiswa Mahasintawati sebanyak 388 anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu peningkatan pendapatan melalui pelatihan kerja dan bantuan alat, pemberdayaan UMKM dan KURDA.

Sementara Kepala BPS Sragen, Cahyo Kristiono menyampaikan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, Kabupaten Sragen mencatatkan penurunan persentase Penduduk Miskin tertinggi di antara Kabupaten/ Kota di Solo Raya.

"Persentase penduduk miskin Kabupaten Sragen per Maret 2024 turun 0,46 Persen Poin menjadi 12,41 persen dari 12,87 persen pada Maret 2023," kata Cahyo.

Selain menempati urutan ke-8, penurunan angka kemiskinan Kabupaten Sragen juga lebih besar dibandingkan rata-rata penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,30 persen.

"Penurunan prosentase penduduk miskin 2024 Sragen lebih tinggi dibanding prosentase provinsi. Bahkan tertinggi di Soloraya. Lebih cepat dari kota Surakarta yakni 0,13 persen," tambahnya.

Ia menilai langkah Bupati dan jajaran cukup efektif dalam penanganan program kemiskinan di Bumi Sukowati.

"Kalau urutan masih tetap, di 8 besar provinsi. Namun capaian sudah bagus perkembangan tahun ke tahun," pungkasnya.


Penulis : Miyos_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo

Berita Terbaru

Top