Ganggu Kenyamanan, Tempat Pembuangan Sampah Tempel Akan Dipindah dan Diganti TPS3R
admin | 03 Juli 2025 | 138
SRAGEN - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Tempel yang terletak di Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang atau tepatnya di sebelah timur Taman Hutan Kota Kroyo kondisinya sudah cukup memprihatinkan.
Pasalnya, kapasitas tempat sampah yang tidak memadai membuat setiap harinya banyak sampah yang dibuang di TPS tersebut sampai meluber atau masuk ke badan jalan arah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tempel dengan bau yang menyengat sehingga mengganggu pengunjung taman hutan kota maupun pengguna jalan.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas berencana akan memindahkan TPS yang berlokasi di sebelah timur taman hutan kota Kelurahan Kroyo itu ke lahan tidak produktif milik Pemkab Sragen. Lahan kosong seluas 8.523 meter persegi itu, terletak di belakang Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sragen.
"Ada rencana untuk menata kembali tempat pembuangan sampah yang ada di taman hutan kota Kroyo ini. Lokasinya ini kan dekat dengan jalan umum, pemandangannya kurang bagus banyak sampah tercecer. Jadi taman hutan kotanya tidak termanfaatkan dengan baik. Sehingga kami Pemkab Sragen ada pemikiran agar semuanya bisa optimal, taman hutan kotanya optimal dan pengeluaran sampahnya juga bisa optimal," terang Bupati Sigit usai meninjau kondisi TPS Tempel, Kamis (3/7/2025) pagi.
Tinjauan TPS itu Bupati hadir didampingi Sekda, Hargiyanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Tugiono, dan Kepala OPD terkait.
Usai meninjau dan berbincang dengan beberapa warga setempat, Bupati mengaku lebih tertarik lokasi baru itu menjadi tempat TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (Kurangi, Guna Ulang, Daur Ulang) karena lokasinya agak jauh dari Dishub Sragen.
"Hari ini kita melakukan survei untuk memastikan pilihan-pilihan tempat penggeseran tempat TPS 3R ini digeser lokasinya yang tepat. Jadi, ini bagian dari mensinergikan antara mengoptimalkan hutan kota dan pengelolaan sampah," lanjut Bupati.
Sementara Kepala DLH Kabupaten Sragen, Rina Wijaya menambahkan pembangunan TPS3R itu, cukup mendesak karena berdampak lingkungan yang kompleks.
"Kalau hutan kota bersanding dengan TPS seperti ini tidak pas. Lokasi hutan kota yang dipakai untuk tumpukan sampah membuat pemandangan tidak indah, sehingga pasti orang tidak mau refreshing ke hutan kota," kata Rina.
Untuk luas hutan kota Kroyo yang dikelola DLH, lanjut dia, mencapai 2 hektare. Berdasarkan detail engineering desain (DED) TPS3R, anggaran Rp600 juta itu sudah termasuk alat pencacah dan pemilah sampah. Rina sudah mengantisipasi lokasi TPS3R itu jauh dari permukiman supaya tidak mengganggu dan mencemari lingkungan.
"Harapan kami pembangunan TPS3R ini sebagai upaya optimalisasi pengolahan sampah di hulu sehingga yang dibuang ke TPA Tanggan tinggal residunya," harapnya.
Penulis : Miyos_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo