Selamat! AISHA Raih Penghargaan Top 10 Inovasi KIPP Jawa Tengah 2023


admin | 27 Februari 2024 | 249

SRAGEN – Pemerintah Kabupaten Sragen berhasil meraih Penghargaan TOP 10 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Jawa Tengah melalui inovasi Artificial Intelligence Support for Hospital Acceleration (AISHA) yang diinisiasi oleh RSUD dr. Soeratno Gemolong (RSSG).

Setelah absen selama tiga tahun, yakni tahun 2020 lalu, melalui inovasi Sedino Mesti Dadi (Semedi) yakni inovasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sragen berhasil masuk TOP 20 KIPP Jateng Tahun 2020.

Penghargaan TOP 10 KIPP Jateng Tahun 2023 diserahkan  oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno SE., M.M., dan diterima oleh Wakil Bupati Sragen H. Suroto didampingi Direktur RSSG dr. Kinik Darsono, M.Pd di Gedung Gradika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jawa Tengah Semarang, Selasa pagi (27/2/2024).

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) merupakan kompetisi inovasi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh Biro Organisasi Jawa Tengah untuk menjaring inovasi terbaik yang ada di Jawa Tengah.

Proses seleksi KIPP Jateng 2023 telah dimulai sejak bulan Oktober 2023. Sebanyak 209 inovasi lolos administrasi yang terdiri dari 55 inovasi OPD Provinsi dan 154 inovasi Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.

Setelah dilakukan penilaian diambil 20 inovasi terbaik untuk kemudian masuk kedalam tahap presentasi dan wawancara pendalaman inovasi yang selanjutnya dinobatkan sebagai TOP 10 Inovasi KIPP Jateng 2023.

“Alhamdullilah, setelah tiga tahun berselang mengikuti KIPP Jateng, akhirnya pertama kalinya kami berhasil masuk TOP 10 Inovasi KIPP. Melalui inovasi AISHA terbukti dan diakui manfaatnya untuk meningkatkan Pelayanan Publik.”terang dr. Kinik dihubungi via WhatsApp.

Dokter yang memiliki keahlian dalam dunia pemrograman itu menjelaskan dengan penggunaan teknologi yang tepat akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas, yaitu layanan menjadi lebih mudah, murah, cepat dan tepat.

Selain itu, AISHA yang mengusung kecerdasan buatan dalam pelayanan ini, bisa diadopsi dan direplikasi di layanan publik apapun, tidak terbatas di Rumah Sakit ataupun Puskesmas melainkan juga di layanan publik yang lain.

“AISHA ini dibuat bersifat generik yang bisa diterapkan diberbagai layanan publik yang berbeda-beda. AISHA sudah direplikasi di beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas di Jawa Tengah.”ungkapnya.

AISHA telah memberikan dampak yang besar dalam mengurai permasalahan yang ada di RSSG diantaranya adalah tidak ada lagi penumpukan pasien di loket pendaftaran karena mayoritas pasien sudah mendaftar online.

Termasuk layanan aduan yang masuk dapat tertangani dengan cepat sehingga meningkatkan pelayanan yang sebelumnya rating 1.3 menjadi 4,8. Tagihan listrik Rumah Sakit lebih hemat dengan pemanfaatan IOT (Internet of Things). Ada pula pemanfaatan Chat Bot dalam persiapan akreditasi Rumah Sakit.

“Prinsip kami mengatasi kendala yang dihadapi yaitu berinovasi meski kecil tapi berdampak besar dengan memanfaatkan teknologi bisa meningkatkan kinerja serta meningkatkan pendapatan rumah sakit yang sangat signifikan.”pungkasnya.

 

Penulis  : Mira_Diskominfo

Editor    : Yuli_Diskominfo

Sumber : RSUD dr. Soeratno Gemolong

 

Berita Terbaru

Top