Bersama Masyarakat Sragen, Bupati dan Wakil Bupati Sragen Menunaikan Sholat Idul Adha 1445 H


admin | 17 Juni 2024 | 127

SRAGEN – Pelaksanaan sholat Idul Adha 10 Zulhijah 1445 Hijriah Pemerintah Kabupaten Sragen  yang diikuti oleh ribuan kaum muslimin dan muslimat yang dipusatkan di Alun-Alun Sragen Senin (17/6/2024) berlangsung khusyuk dan khidmat.

Pukul 05.30 Wib ribuan warga masyarakat mulai berdatangan dan memadati lokasi sholat Ied yang bertempat di depan kantor Pemkab Sragen.

Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir didampingi sang adik kandung Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Untung Wibowo Sukowati beserta keluarga kemudian menuju shaf terdepan perempuan.

Wakil Bupati H. Suroto dan istri yang tiba lebih dahulu langsung bergabung di barisan shaf terdepan laki-laki bersama Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Kapolres Sragen dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sragen.

Sholat Idul Adha yang dimulai tepat pukul 06.15 Wib itu di Imami oleh Ustad Bilal dari Ponpes Dar El Wihdah Sragen dan Khatib Abdul Rouf S.Ag, M.H Wakil Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sragen.

Ditemui usai Sholat Ied, Bupati Yuni mengungkapkan kebahagiaannya dapat melaksanakan ibadah Sholat Idul Adha bersama keluarga dan seluruh umat muslim Kabupaten Sragen.

“Alhamdullilah sholat Idul Adha berjalan lancar. Mungkin karena libur panjang banyak perantau yang ikut sholat. Ada yang dari Jakarta dan lainnya. Selamat datang para warga Sragen yang merantau. Jangan lupa mencicipi kuliner khas Sragen ada sambel tumpang, soto dan juga belanja batik di Sentra Batik Sragen.”ungkapnya.

Sementara Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sragen Ihsan Muhadi menyampaikan rasa syukurnya momen Idul Adha yang dilaksanakan serentak oleh seluruh elemen masyarakat hari ini berjalan dengan lancar dan tertib.

Dalam tausiyahnya, Abdul Rouf memberikan contoh semangat berkorban melalui kisah Nabi Ibrahim. Ajaran nabi Ibrahim ini perlu diteladani demi meraih kesuksesan hidup, tidak hanya kesuksesan dunia namun juga akhirat.

“Akhir-akhir ini nilai-nilai pengorbanan tergadaikan oleh bentuk-bentuk balas jasa yang terkadang hanya bernilai materi. Masih banyak yang tidak sadar penyembelihan hewan kurban bukan daging dan darah yang dinilai Allah melainkan ketaqwaan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”tegasnya.

Untuk itu dia menambahkan, Hari Raya kurban diperingati agar mampu menanamkan perilaku saling peduli dan berbagi satu dengan yang lain. Sosok Nabi Ibarhim diibaratkan seperti pemimpin yang ideal karena kepribadiannya yang paripurna.

Kesuksesan kepemimpinan Nabi Ibrahim berlandaskan tiga kriteria yakni Qanit li Allah yang artinya tunduk kepada Allah. Kemudian Hanif bermakna lurus dalam jalan kebenaran dan Syukur sebagai bentuk mengakui nikmat hati yang diperlihatkan dengan amal dan perbuatan.

“Semoga kisah perjuangan Nabi Ibrahim bisa menambah pengetahuan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta pedoman bagi kita dalam mencari sosok pemimpin umat kedepannya.”pungkasnya.

 

Penulis  : Mira_Diskominfo

Editor    : Yuli_Diskominfo

Berita Terbaru

Top